Sabtu, 27 Agustus 2016

CARA BACA KATA BERPOLA KWKWA

CARA BACA KATA BERPOLA KWKWA
K: konsonan; W: wāwu; A: alif
Contoh:
صوموا
Huruf penyusun kata:
Shād (K), Wāwu (W), Mīm (K), Wāwu (W), Alif (A).
Pola: KWKWA
Jika mendapati kata dengan pola seperti itu, maka membacanya:
1) K dibaca dhammah
2) W dibaca sukun
3) A diabaikan
Maka contoh di atas dibaca:
صُوْمُوْا
Shūmū: berpuasalah kalian
Pola kata seperti ini bermakna perintah (fi'l amr) untuk lelaki banyak.
Contoh lain:
قوموا
Qūmū: berdirilah kalian
قولوا
Qūlū: berkatalah kalian.
*Latihan*
Silakan baca kata-kata berikut:
توبوا
Bertaubatlah kalian
كونوا
Jadilah kalian
صونوا
Jagalah oleh kalian
نوموا
Tidurlah kalian
زوروا
Berkunjunglah kalian
توبوا
Bertaubatlah kalian
Khairu Ummah Yogyakarta, 23 Dzulqa'dah 1437 H/26 Agustus 2016 M 13.05 WIB

Senin, 15 Agustus 2016

TASHRĪF ISHTHILĀHĪ (2)

TASHRĪF ISHTHILĀHĪ (2)

فعل

Fa'ala: fi'l mādhī: telah melakukan

يفعل

Yaf'ilu: fi'l mudhāri': sedang/akan mengerjakan

فعلا

Fa'lan: mashdar: pekerjaan

ومفعلا

Wamaf'alan: mashdar mīmī: pekerjaan

فهو

Fahuwa: ism dhamīr: maka ia

فاعل

Fā'ilun: ism fā'il: pelaku/yang melakukan pekerjaan

وذاك

Wadzāka: ism isyārah: itu

مفعول

Maf'ūlun: ism maf'ūl: yang dikerjakan/dikerjai/dikenai pekerjaan

افعل

If'il: fi'l amr (kata kerja perintah): lakukanlah

لا تفعل

Lā taf'l: fi'l nahyi: jangan kau lakukan

مفعل٢×

Maf'ilun2x: ism zamān, ism makān: waktu melakukan, tempat melakukan

مفعل

Mif'alun: ism ālat: alat untuk melakukan

:::

Gabung grup wa/line Nahwu Shorof Praktis: 0822-4252-2585, +62 896-1702-3151. Putri: +62 822-9823-0117, +62 856-4313-3276

CONTOH TASHRĪF ISHTHILĀHĪ (2)

CONTOH TASHRĪF ISHTHILĀHĪ (2)

Berikut contoh tashrīf ishthilāhī beserta keterangan (translitrasi: sīghat: makna) secara berurutan.

ضرب

Dharaba: fi'l mādhī: telah memukul

يضرب

Yadhribu: fi'l mudhāri': sedang/akan memukul

ضربا

Dharban: mashdar: pemukulan/pukulan

ومضربا

Wamadhriban: mashdar mīmī: pemukulan/pukulan

فهو

Fahuwa: ism dhamīr: maka ia

ضارب

Dhāribun: ism fā'il: pemukul/yang memujul

وذاك

Wadzāka: ism isyārah: itu

مضروب

Madhrūbun: ism maf'ūl: yang dipukul

اضرب

Idhrib: fi'l amr (kata kerja perintah): pukullah

لا تضرب

Lā tadhrib: fi'l nahyi: jangan kau pukul

مضرب٢×

Madhribun2x: ism zamān, ism makān: waktu memukuk, tempat memukul

مضرب

Midhrabun: ism ālat: alat untuk memukul
:::
Gabung grup wa/line Nahwu Shorof Praktis: 0822-4252-2585, +62 896-1702-3151. Putri: +62 822-9823-0117, +62 856-4313-3276

*JUMLAH MUFĪDAH* / *KALĀM*

*JUMLAH MUFĪDAH* / *KALĀM*

Jumlah Mufīdah (الجملة المفيدة) atau disebut juga Kalām (الكلام) adalah susunan kata yang memberi faidah yang sempurna (dapat dimengerti).

Kalām harus terdiri dari dua kata atau lebih yang saling berkaitan, yang membentuk satu kesatuan makna.

Contoh:

1. Ibu sudah pulang

رجعت الام

Raja'at al-ummu

2. Ibu akan membeli gelas murah itu

تشتري الام الكوب الرخيص

Tasytarī al-ummu al-kūba ar-rakhīsha

Dua contoh di atas adalah kalimat sempurna (kalām/jumlah mufīdah). Contoh pertama terdiri dari Subjek dan Predikat (S-P), sedangkan contoh kedua terdiri dari Subjek, Predikat, dan Objek (S-P-O).

Dua contoh di atas akan menjadi kalimat tidak sempurna apabila diubah menjadi:

1. Pulangnya ibu

مجيء الام

Majī`ul ummi

2. Ibu akan membeli

تشتري الام

Tasytarī al-ummu

Contoh pertama hanya ada Subjek. Padahal *sebuah kalimat setidaknya harus memiliki Subjek dan Predikat*. Sedangkan contoh kedua, meskipun sudah ada Subjek dan Predikat, namun tidak memiliki Objek, padahal predikatnya merupakan kata kerja yang membutuhkan Objek.

*Subjek* di dalam istilah Nahwu (tata bahasa Arab) disebut *Musnad Ilaihi (مسند اليه)* sedangkan *Predikat* disebut *Musnad (مسند)*. Adapun *Objek* disebut *Maf'ūl Bihi (مفعول به)*.

:::

Gabung grup wa/line Nahwu Shorof Praktis: 0822-4252-2585, +62 896-1702-3151. Putri: +62 822-9823-0117, +62 856-4313-3276

*FI'L SETELAH HURUF SĪN*

*FI'L SETELAH HURUF SĪN*

TANYA:

Ustadz, klo ada fiil stlah huruf sa, tanda i'robnya apa? Fathah bukan?

JAWAB:

Fi'l setelah huruf sīn yang dibaca fā` pastilah fi'l mudhāri'. Fi'l mudhāri' itu kaidahnya:
مرفوع ابدا الا اذا دخل عليه عوامل لفظية اي نواصب او جوازم

Marfū' selamanya kecuali apabila kemasukan 'āmil-'āmil lafzhī yaitu nawāshib atau jawāzim.

Huruf sīn bukanlah nawāshib atau jawāzim, sehingga fi'l mudhāri' yang datang setelahnya dihukumi tetap dihukumi marfū'.

Tanda rafa'-nya fi'l mudhāri' adalah:

1. Dengan dhammah, apabila akhir katanya tidak bersambung dengan apapun. Misal:

سأرجع

Sa`arji'u: aku akan pulang

2. Dengan tetapnya nūn, apabila merupakan fi'l yang lima/al-af'ālul khamsah (الافعال الخمسة). Misal:

سيرجعون

Sayarji'ūna: mereka akan kembali.

:::

Gabung grup wa/line Nahwu Shorof Praktis: 0822-4252-2585, +62 896-1702-3151. Putri: +62 822-9823-0117, +62 856-4313-3276